Diponegoro Museum
Diponegoro Museum
4
عرض كامل
اقترح تعديلات لتحسين ما نعرضه.
تحسين هذا الإدراجالمنطقة
تواصَل مباشرة
أفضل الأماكن القريبة
المطاعم
74 على بُعد 5 كيلومترات
معالم الجذب
14 على بُعد 10 كيلومترات
4.0
11 تعليق
ممتاز
3
جيد جدًا
5
متوسط
3
سيئ
0
سيئ جدًا
0
shandisk
Kebumen, إندونيسيا149 مساهمة
الأصدقاء • فبراير 2018
Museum ini dibangun untuk memperingati kepahlawanan Pangeran Diponegoro atas jasanya melawan penjajahan Belanda di tanah Jawa memiliki koleksi sejumlah 195 buah termasuk beberapa peninggalan artefak yang berada di luar gedung seperti tempat wudhu, comboran (tempat minum kuda), yoni dan dinding berlubang (tembok jebol) yang merupakan jalan meloloskan diri Pangeran Diponegoro dari kepungan Belanda.
Sebagian besar Koleksi berupa peralatan perang di masa pra kemerdekaan seperti keris, tombak, pedang, cincin, subang, timang, bedhil, tameng, bandhil, perlengkapan kuda dan panah. Monumen ini merupakan bukti kegigihan Pangeran Diponegoro, seorang putra Sultan Hamengku Buwana III yang pada tahun 1825 - 1830 melakukan perlawanan terhadap kolonialisme Belanda. Dinding yang jebol merupakan artefak yang dapat Anda lihat di sana.
Dinding ini dijebol oleh sang pangeran dengan tangan kosong untuk meloloskan diri dari kepungan pasukan Belanda. Selain itu, Anda juga bisa melihat beragam koleksi seperti kereta, tempat makanan kuda, serta senjata yang pernah digunakan olehnya dan pasukannya.
Sebagian besar Koleksi berupa peralatan perang di masa pra kemerdekaan seperti keris, tombak, pedang, cincin, subang, timang, bedhil, tameng, bandhil, perlengkapan kuda dan panah. Monumen ini merupakan bukti kegigihan Pangeran Diponegoro, seorang putra Sultan Hamengku Buwana III yang pada tahun 1825 - 1830 melakukan perlawanan terhadap kolonialisme Belanda. Dinding yang jebol merupakan artefak yang dapat Anda lihat di sana.
Dinding ini dijebol oleh sang pangeran dengan tangan kosong untuk meloloskan diri dari kepungan pasukan Belanda. Selain itu, Anda juga bisa melihat beragam koleksi seperti kereta, tempat makanan kuda, serta senjata yang pernah digunakan olehnya dan pasukannya.
كُتب بتاريخ 29 يوليو 2018
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
maharpurnomo2424
29 مساهمة
الأصدقاء • ديسمبر 2017
Satu lagi tempat bersejarah di Kota Magelang, seperti melewati lorong waktu melalu mesin waktu. sangat terasa kental aroma sejarah, tempat dimana Pangeran Diponegoro pernah singgah dan akhirnya ditangkap Belanda. Tempatnya cukup megah dan asri, dengan halaman yang luas dan Rusa Rusa yang berkeliaran. Kamar Diponegoro yang cukup membuat merinding, bekas cengkeraman tangannya di kursi sewaktu geram menahan amarah dengan Belanda. Jubahnya dan beberapa barang peninggalnnya, masih terawat dan terjaga dengan baik. Amat Sangat Direkomendasikan bagi siapa saja yang menyukai sejarah dan ingin mengetahui seperti apakah Pangeran Diponegoro yang sesungguhnya. Luar Biasa...
كُتب بتاريخ 10 مايو 2018
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
Fahmy H
39 مساهمة
العائلة • ديسمبر 2016
memasuki gerbang bangunan museum ini seolah membalik ingatan kita pada pengkhianatan penjajah belanda kepada Pahlawan Nasional kita Pangeran Diponegoro...gedung bekas residence kedu ini begitu kokoh dan angkuh menyambut kita...namun kesejukan udara, keindahan panorama sekitarnya dan beberapa peninggalan dari sang Pangeran mengikat kita untuk tidak segera beranjak dari sana.
كُتب بتاريخ 16 فبراير 2017
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
andi2345
جاكرتا, إندونيسيا72 مساهمة
الأصدقاء • فبراير 2016
wisata sejarah yang mengingatkan kita akan kepahlawanan pangeran diponegoro melawan penjajah. tersimpan berbgai macam barang peninggalan pangeran diponegoro
كُتب بتاريخ 31 أغسطس 2016
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
Pakansi
ماجيلانج, إندونيسيا27 مساهمة
العائلة • سبتمبر 2015
Begitu banyak cerita sejarah yang bisa kita dapatkan diMuseum ini. Dengan Arsitektur jawa klassic, berbagai informasi bisa kita dapatkan mengenai sejarah tempo doeloe
كُتب بتاريخ 13 يناير 2016
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
ssahala
جاكرتا, إندونيسيا117 مساهمة
بمفردك • يوليو 2015
Museumnya kecil, seperti 9 meter persegi, berisi beberapa memorabilia peninggalan sosok yang dipahlawankan tersebut, seperti tikar, jubah, cangkir. Sedikit lusuh. Saran saya: tambah lampu, tambah narasi, tambah koleksi.
Terasnya cukup luas dan di halamannya ada beberapa benda yang tampaknya bersejarah, seperti patung singa penjaga dan yoni. Sayang tidak ada deskripsi atas benda-benda tersebut.
Terasnya cukup luas dan di halamannya ada beberapa benda yang tampaknya bersejarah, seperti patung singa penjaga dan yoni. Sayang tidak ada deskripsi atas benda-benda tersebut.
كُتب بتاريخ 11 يناير 2016
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
Ririn R
جاكرتا, إندونيسيا31 مساهمة
العائلة • يوليو 2015
Masih ingat lukisan Raden Saleh soal penangkapan Diponegoro?? Nah, di tempat inilah lokasi lukisan tersebut. Saya sangat suka dengan museum ini karena bangunannya masih asli dan terawat. Lokasi penangkapan Diponegoro juga masih dalam keadaan yang sama persis dengan lukisan.
Di dalam museumnya yang hanya berupa satu ruangan tersebut, terdapat beberapa peninggalan Pangeran Diponegoro seperti kursi, tempat sholat dan jubah. Meskipun masih terawat dengan baik, namun kondisinya biasa-biasa saja. Masih minim informasi dan kurang interaktif.
Saran saya, sebelum masuk ke ruangan tersebut, sebaiknya menanyakan terlebih dahulu ke satpam di dekat masjid dan meminta dia untuk membukakannya. Jangan lupa memberi tips ya, karena museum ini gratis.
Tips yang lain lagi, bisa saja mampir ke gedung fakultas pertanian UGM zaman tahun 70an yang berada persis di depan gedung.
Di dalam museumnya yang hanya berupa satu ruangan tersebut, terdapat beberapa peninggalan Pangeran Diponegoro seperti kursi, tempat sholat dan jubah. Meskipun masih terawat dengan baik, namun kondisinya biasa-biasa saja. Masih minim informasi dan kurang interaktif.
Saran saya, sebelum masuk ke ruangan tersebut, sebaiknya menanyakan terlebih dahulu ke satpam di dekat masjid dan meminta dia untuk membukakannya. Jangan lupa memberi tips ya, karena museum ini gratis.
Tips yang lain lagi, bisa saja mampir ke gedung fakultas pertanian UGM zaman tahun 70an yang berada persis di depan gedung.
كُتب بتاريخ 6 أغسطس 2015
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
Yakin Laksana Hidajat
ماجيلانج, إندونيسيا222 مساهمة
بمفردك • نوفمبر 2014
Anda (khususnya warga negara Indonesia) tentu tidak asing dengan lukisan terkenal "Penangkapan Pangeran Diponegoro" karya pelukis Raden Saleh Sjarif Boestaman (1807/1811 - 23 April 1880) bukan? Jika Anda penasaran ingin mengetahui di mana sebenarnya Pangeran Diponegoro ditangkap, sangatlah tepat bila Anda berkunjung ke museum yang saat ini terdapat di dalam kompleks Gedung Bakorwil II (eks Karesidenan Kedu) ini. Museum ini dulunya merupakan kamar tempat berunding P. Diponegoro dengan Jenderal de Kock pada tanggal 28 Maret 1830. Dalam museum ini disimpan salah satu jubah P. Diponegoro yang dikenakannya dalam perundingan itu. Yang paling menarik bagi saya adalah kursi kayu dengan guratan kuku pangeran pada sandaran lengannya yang disebabkan oleh kegeramannya karena ditipu secara licik oleh penjajah yang semula diyakininya hendak berunding namun ternyata malah menjebak dan menangkapnya. Ada pula 'bale-bale' (semacam kursi atau tempat tidur tradisional) yang terbuat dari kayu yang pernah dipakai oleh P. Diponegoro untuk shalat sewaktu berada di daerah Brangkal, Gombong, Jawa Tengah. Selain itu ada pula teko dan poci yang beliau pakai pada waktu masih berada di Bantul, Yogyakarta, serta Al Qur'an tulisan tangan milik beliau. Anda semakin penasaran? Jangan terlewatkan untuk mengunjungi tempat bersejarah ini apabila Anda berada di Kota Magelang, "Kota Sejuta Bunga".
كُتب بتاريخ 22 يوليو 2015
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
Gilang P
ماجيلانج, إندونيسيا46 مساهمة
بمفردك • أبريل 2015
Di sini terdapat beberapa barang peninggalan pangeran dipenogoro, di satu ruang kecil di simpan jubah dan barang - barang lain pangeran dipenogoro. selain itu dari tempat ini anda dapat melihat pemandangan alam yang indah.
كُتب بتاريخ 4 يونيو 2015
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
Eshape
جاكرتا, إندونيسيا985 مساهمة
العائلة • مارس 2015
Tidak banyak obyek pada lokasi ini, tetapi cukup menarik untuk paket wisata kuliner ke soto sholeh legendaris yang berada berdekatan dengan lokasi museum ini.
كُتب بتاريخ 25 مارس 2015
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
لم يتم طرح أسئلة حول هذه التجربة
هل هذا إدراج منشأتك على Tripadvisor؟
هل تمتلك أو تدير هذه المنشأة؟ اطلب إدراجك مجانًا للرد على التعليقات وتحديث ملفك التعريفي والمزيد.
اطلب إدراجك