Alue Naga Beach
Alue Naga Beach
4
ما جائزة Travellers' Choice؟
يمنح Tripadvisor جائزة Travellers’ Choice لأماكن الإقامة ومعالم الجذب والمطاعم التي تحصل باستمرار على تعليقات رائعة من المسافرين ويتم تصنيفها ضمن أفضل 10% من المنشآت على Tripadvisor.
المنطقة
أفضل الأماكن القريبة
المطاعم
79 على بُعد 5 كيلومترات
معالم الجذب
23 على بُعد 10 كيلومترات
4.0
9 تعليقات
ممتاز
2
جيد جدًا
4
متوسط
3
سيئ
0
سيئ جدًا
0
Antohokkeh
1,687 مساهمة
الأصدقاء • أغسطس 2018
berlokasi di jalan kajhu aceh besar, patokanya dari jembatan krueng cut, belok kiri lurus terus sepanjang sungai kecil maka anda akan menemukan pantai ini.
كُتب بتاريخ 7 أغسطس 2018
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
Afrizal
Aceh, إندونيسيا178 مساهمة
العائلة • يونيو 2018
Alternatif untuk menyaksikan spot sunset yang menakjubkan di banda aceh selain pantai lhoknga. Meskipun akses ke lokasi agak jauh dari pusat kota, tapi semua itu terbayarkan ketika saya sampai di pantai alue naga, sambil menunggu sunset anda dapat memesan es kelapa muda dari penjual lokal yang ada di sekitar pantai. Saran saya jangan datang sebelum pukul 16.00 sore karena cuaca disini sangat panas dan tidak banyak tempat atau pohon yang bisa digunakan sebagai pelindung.
كُتب بتاريخ 4 أغسطس 2018
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
tanoe7788
إندونيسيا217 مساهمة
زوجان • مارس 2017
Pantai ini berpasir hitam namun cukup bersih dan menarik untuk dikunjungi. Saya habiskan waktu sore disini untuk menikmati sunset sambil makan mie rebus aceh yang rasanya khas. Pantai ini cukup jauh dari pusat kota namun tidak kecewa datang ke tempat ini.
كُتب بتاريخ 8 مايو 2017
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
Aris
South Tangerang, إندونيسيا1,395 مساهمة
الأصدقاء • نوفمبر 2016
Pantai ini sangat menarik karna kita dapat menikmati Pulau Sabang di pelupuk mata sembari makan mie rebus khas Aceh, makan rujak dan minum air kelapa muda.
Menikmati sunset di pantai Aceh tidak dapat dilakukan terlalu lama mengingat kita akan di suruh pulang sama pengelola karna waktu magrib haha
But over all, tempat ini baik untuk kongkow dan santai bersama teman-teman.
Menikmati sunset di pantai Aceh tidak dapat dilakukan terlalu lama mengingat kita akan di suruh pulang sama pengelola karna waktu magrib haha
But over all, tempat ini baik untuk kongkow dan santai bersama teman-teman.
كُتب بتاريخ 25 ديسمبر 2016
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
Ahmad R
74 مساهمة
الأصدقاء • مارس 2016
agak jauh dari pusat kota banda aceh, tapi jika kalian kesini gak akan pernah rugi. Pemandangan selama perjalanan dan sunset di pantai ini bikin kita sellau takjub. Sempurna!
كُتب بتاريخ 26 يوليو 2016
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
Vonna R
Banda Aceh, إندونيسيامساهمتيْن
العائلة • مارس 2016
This beach has beautiful scenery. I go to this beach every weekend because its easy to access. I like this beach
كُتب بتاريخ 29 مارس 2016
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
dodolzk
جاكرتا, إندونيسيا428 مساهمة
العائلة • يناير 2016
Pantai ini sebenarnya sangat gampang untuk diakses dari pusat kota Banda Aceh. Dari arah simpang Jambo Tape tinggal lurus hingga sampai di pinggir pantai.
Pada sore hari banyak yang bersantai ditemani dengan jagung bakar dan kacang rebus yang dijual oleh penduduk sekitar. Selain menikmati alam, jangan lupa untuk berziarah ke makam Syekh Syiah Kuala yang namanya sudah tersohor ke seluruh Nusantara. Makam beliau terletak tepat di bibir pantai ini.
Pada sore hari banyak yang bersantai ditemani dengan jagung bakar dan kacang rebus yang dijual oleh penduduk sekitar. Selain menikmati alam, jangan lupa untuk berziarah ke makam Syekh Syiah Kuala yang namanya sudah tersohor ke seluruh Nusantara. Makam beliau terletak tepat di bibir pantai ini.
كُتب بتاريخ 24 مارس 2016
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
tamandoy
Banda Aceh, إندونيسيا100 مساهمة
العائلة • أغسطس 2015
pantainya sih bagus, namun karena langsung menghadap samudera, angin yang sangat kencang akan menerpa seluruh badan anda. tidak banyak tempat duduk dan makanan yang bisa dinikmati disini, jadi bawa bekal sendiri
كُتب بتاريخ 6 مارس 2016
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
awaludinkartubi
Depok, إندونيسيا77 مساهمة
الأصدقاء • يناير 2015
Mulanya ingin cari udara segar sore hari, kira-kira kemana lagi ya riel ?l" yang dekat saja tidak terlalu jauh dari sini (Masjid Baiturrahman). Akhirnya sepakat jalan setelah sholat ashar dengan mas ariel kawan saya dengan berboncengan motor.
Dari titik point anggaplah supaya lebih mudah dari Masjid Baiturrahman, tapi sekarang arahnya bukan ke Pelabuhan Ulee Lheue seperti kemarin, (Pelabuhan yang menghubungkan Banda Aceh dengan Pulau Weh (Sabang) tapi lebih ke arah timur. melewati Jembatan Simpang Lima, belok kanan melewati per-kantoron, gedung pemerintahan, melewati Polda Aceh terus sampai di ujung jalan ada monumen dan kami mengambil arah belok ke kiri, kalau ke kanan ke Unsyiah (Universitasi Syiah Kuala, Banda Aceh)
Sebentar jalan di ujung bertemu belokan ke kanan dan melintas Jembatan - Krueng Cut -, sungai yang cukup lebar. mas" mau jalan sebelah kiri sungai apa sebelah kanan" , spontan saya jawab, ke kanan dulu aja riel" (besoknya jalan yang di sebelah kiri ujungnya ternyata tidak kalah indah, pantai Alue Naga)
Menyusur sungai dengan hawa pantai sepoi-sepoi (wuuui mantap, harusnya pakai jaket) mendekati muara, ada tang-tiang " apa ya? dari cerita orang yang saya temui, bahwa itu adalah tiang jembatan, yang semula jembatan dan menjadi tersisa tiang pancangjembatan dan menjadi saksi sejarah ketika tersapu Tsunami Desember tahun 2004. Tiba di Muara, Masya Allah sungguh indah pemandangannya dan banyak masyarakat yang menikmati pemandangan sore ini.
Dilihat dari riwayat sejarah yang lalu, saya sempat bertanya daerah Alue Naga ini adalah tempat pertama kalinya Belanda memasuki perairan Aceh, tepatnya disuatu pantai yang bernama Kuala Gigieng. Pada waktu itu, terjadi pertempuran yang dahsyat, termasuk yang terlibat perlawanan melawan penjajah Belanda, pahlawan Aceh yaitu Tgk Chik Di Lamnga, suami Cut Nyak Dien.
Tempat ini punya potensi sebagai objek wisata, kalau saja ada pengusaha, membuka restauran besar disini, saya berandai-andai", seperti Bandar Jakarta di Ancol, wooww, tapi maaf sudah hampir masuk waktu maghrib terpaksa tidak bisa berlama-lama, kami pulang.
Dari titik point anggaplah supaya lebih mudah dari Masjid Baiturrahman, tapi sekarang arahnya bukan ke Pelabuhan Ulee Lheue seperti kemarin, (Pelabuhan yang menghubungkan Banda Aceh dengan Pulau Weh (Sabang) tapi lebih ke arah timur. melewati Jembatan Simpang Lima, belok kanan melewati per-kantoron, gedung pemerintahan, melewati Polda Aceh terus sampai di ujung jalan ada monumen dan kami mengambil arah belok ke kiri, kalau ke kanan ke Unsyiah (Universitasi Syiah Kuala, Banda Aceh)
Sebentar jalan di ujung bertemu belokan ke kanan dan melintas Jembatan - Krueng Cut -, sungai yang cukup lebar. mas" mau jalan sebelah kiri sungai apa sebelah kanan" , spontan saya jawab, ke kanan dulu aja riel" (besoknya jalan yang di sebelah kiri ujungnya ternyata tidak kalah indah, pantai Alue Naga)
Menyusur sungai dengan hawa pantai sepoi-sepoi (wuuui mantap, harusnya pakai jaket) mendekati muara, ada tang-tiang " apa ya? dari cerita orang yang saya temui, bahwa itu adalah tiang jembatan, yang semula jembatan dan menjadi tersisa tiang pancangjembatan dan menjadi saksi sejarah ketika tersapu Tsunami Desember tahun 2004. Tiba di Muara, Masya Allah sungguh indah pemandangannya dan banyak masyarakat yang menikmati pemandangan sore ini.
Dilihat dari riwayat sejarah yang lalu, saya sempat bertanya daerah Alue Naga ini adalah tempat pertama kalinya Belanda memasuki perairan Aceh, tepatnya disuatu pantai yang bernama Kuala Gigieng. Pada waktu itu, terjadi pertempuran yang dahsyat, termasuk yang terlibat perlawanan melawan penjajah Belanda, pahlawan Aceh yaitu Tgk Chik Di Lamnga, suami Cut Nyak Dien.
Tempat ini punya potensi sebagai objek wisata, kalau saja ada pengusaha, membuka restauran besar disini, saya berandai-andai", seperti Bandar Jakarta di Ancol, wooww, tapi maaf sudah hampir masuk waktu maghrib terpaksa tidak bisa berlama-lama, kami pulang.
كُتب بتاريخ 30 ديسمبر 2015
يعبر هذا التعليق عن الرأي الشخصي لأحد أعضاء Tripadvisor ولا يعبر عن رأي شركة Tripadvisor LLC. يجري Tripadvisor عمليات تحقق حول التعليقات.
لم يتم طرح أسئلة حول هذه التجربة
*من المحتمل أن تنفد: استنادًا إلى بيانات الحجز على Viator والمعلومات المُقدَّمة من الموفر خلال الأيام الـ 30 الماضية، يبدو أنه من المحتمل أن تنفد هذه التجربة عبر Viator، وهي إحدى شركات Tripadvisor.
هل هذا إدراج منشأتك على Tripadvisor؟
هل تمتلك أو تدير هذه المنشأة؟ اطلب إدراجك مجانًا للرد على التعليقات وتحديث ملفك التعريفي والمزيد.
اطلب إدراجك